24 Nov 2020

BATU HITAM DAN CARA ISTILAM



‘Hajar Aswad’ | ‘Black Stone’ | ‘Batu Hitam’

Ya! Hajar Aswad... Bersebelahan dengan Multazam dan ia tanda bermulanya Tawaf.

Tahukah anda, ada 4 alternatif cara menyentuh dan mencium Hajar Aswad, dan macam mana jika kita tidak boleh menyentuhnya?

Syeikh Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani berkata, “Berkaitan dengan Hajar Aswad ada 4 cara yang disunnahkan oleh Rasulullah S.A.W. untuk beristilam:-


1. Menyentuh Hajar Aswad dengan tangannya kemudian mencium dan bertakbir, ini adalah cara yang paling sempurna.


2. Jika tidak mampu, maka kita boleh menyentuh dengan tangan dan mencium tangan tersebut. 


3. Jika tidak mampu, maka kita boleh menyentuhnya dengan alat seperti tongkat, payung dan sebagainya, kemudian mencium bahagian tersebut.


4. Jika tidak mampu, maka kita memberi isyarat dengan tangan (melambai) dan bertakbir akan tetapi ia TIDAK mencium tangan yang melambai itu (menurut pendapat yang rajih).


Alhamdulillah.. itulah serba sedikit info yang admin dapat kongsikan. Semoga ia dapat memberi manfaat dan panduan kepada kita semua yang bakal menjadi tetamu Allah suatu hari nanti...

...dari Makkah.

Kredit : Penulis Kenangan Terindah



14 Nov 2020

ANDAINYA SEMUA KAYA

SAUDARAKU, kita misalkan warga Bandung berjumlah kurang lebih tujuh juta jiwa. Sore ini, seluruhnya diajak berkumpul di Gasibu. Bersama-sama berdoa kepada Allah supaya setiap orang di Bandung diberi 100 milyar. Lalu, doa ini dikabulkan oleh Allah, dan uangnya datang setelah Subuh. Kira-kira apa yang akan terjadi?

Berapa banyak saudara kita yang bisa meninggal? Seperti jantungan karena melihat uang Rp10 juta saja jarang. Belum lagi hewan-hewan ternak yang terpaksa tidur di halaman, disebabkan kandangnya diisi uang oleh sang tuan yang rumahnya tidak muat.

Bagi yang mau berangkat ke sekolah sudah bergaya. Yang biasanya berpamitan kepada "emak", sudah memanggil "Mami i am going to school" Bisa saja, sebab sebelumnya dia dan emak suka berebut sinetron favorit. "Ini buat jajan," kata mami memberi segepok uang. "No, mam!" si anak menolak sambil menunjukkan tas sekolahnya yang penuh uang.

Sampai di tepi jalan raya, dilihatnya angkot sudah diparkir menumpuk. Kata para supirnya, "Kalau mau ke sekolah pilih saja angkotnya dan bawa sendiri, kami sedang sibuk pesan mobil balap." Begitu dengan tukang becak yang bergembira menginjak-injak becaknya. "Masa lalu," kata mereka. Lalu dihampiri tukang ojek. "Dik, pakai motor saya saja, tapi ambil di pinggir sawah sana dan bersihkan sendiri. Nggak usah dibalikin, saya sudah pesan motor cross terbaru."

Siapa lagi yang mau jadi tukang ojek, becak, dan angkot kalau sudah punya 100 milyar? Sehingga berangkatlah ke sekolah dengan berjalan kaki, dan makin capek karena juga membawa tas penuh uang. Waktu itu mungkin aman saja di jalanan, sebab para perampok juga sudah kaya.

Singkat cerita sampailah anak itu di sekolah. Kemudian langsung menuju warung. "Bi, jualan apa hari ini?" Si bibi mendadak sewot, "Mana bibi? Panggil saya tante. Tidak ada apa-apa hari ini, kalau mau makan tunggu sebulan lagi. Tante lagi nyiapin restoran." Para guru juga datang hanya untuk berpamitan. "Anak-anak, bapak dan ibu guru berharap mulai sekarang kalian bisa belajar mandiri. Kami telah mengajukan pensiun dini, karena akan membuat sekolah sendiri-sendiri."

Anak itu dengan rasa lelah dan lapar lalu berjalan pulang. Karena tenaganya sudah benar-benar terkuras, akhirnya duduk di atas trotoar sebelum tanjakan. Tiba-tiba ayah menelpon, "Kamu di mana? Tolong bantu, ayah kehabisan bensin. Pom bensin tutup, tidak ada lagi yang mau jaga. Padahal mamimu minta ayah ke luar kota untuk membeli sayur. Di Bandung sudah tidak ada yang mau jadi tukang sayur."

Nah, saudaraku. Bagaimana kira-kira kesimpulannya? Seandainya semua kaya, maka Bandung akan benar-benar kacau. Gubernur pun jadi menyapu dan mengepel lantai kantornya sendiri. Karena jangankan tukang sapu, sangat mungkin semua PNS di sana juga sudah memecat dirinya sendiri.

Itu baru dimisalkan dengan warga Bandung, bagaimana kalau se-Indonesia yang kaya? Benar-benar kacau dan lumpuh di mana-mana. Bahkan seandai warga sebuah desa saja yang kaya semuanya, maka kehidupan desa itu pun bisa kacau dan hancur.

Lalu, ada cerita lainnya lagi tentang seseorang yang doanya mustajab. Ia tidak tega melihat petugas sampah, tukang jahit keliling yang bersepeda, dan profesi semacamnya di sebuah desa. Kemudian ia berdoa, "Ya Allah, jangan biarkan mereka miskin."

Suatu waktu ia datang kembali ke desa itu. Dilihatnya bangunan sudah bertingkat-tingkat dan megah, semuanya kaya dan makmur. Tapi desanya kotor karena tidak ada tukang sampah. Pakaian mereka robek karena tidak ada tukang jahit. Rambut mereka gondrong karena merasa rugi dengan tarif satu milyar untuk sekali bercukur. Sehari-hari, warga desa tadi lebih memilih berada di rumah. Sebab di sepanjang jalan ramai berdatangan orang-orang dari daerah lain, yang sok kenal dan berharap kecipratan kaya.

Jadi, mohon maaf kalau berulang kali saya kemukakan, tidak penting menjadi orang kaya. Jangan kagum pada perkataan kaya. Jangan minder melihat atau bertemu orang kaya. Jangan lagi tertarik membicarakan tentang bagaimana jadi kaya. Karena kaya itu baunya saja sudah pengap dengan bau nafsu.

Tentu saja tidak dilarang kalau kita mau menjadi kaya dengan niat, upaya dan penggunaan yang baik dan benar. Tetapi, sebetulnya masing-masing kita juga sudah ada garisnya. Allah Yang Mahabaik lebih mengetahui tentang apa yang terbaik bagi diri kita. Hanya Dia yang benar-benar menginginkan kita menjadi lebih baik.

Islam mengajarkan qanaah. Bahwa yang penting itu cukup, dan cukup itu terukur. Bayangkan mana yang lebih baik, antara banyak tidur dan tidur yang cukup? Pasti lebih baik yang cukup. Kalau banyak tidur, besar kemungkinan sedang mengigau saat orang salat Subuh. Orang-orang salat Zuhur, bisa jadi masih terus asik di alam mimpi. Ketika tiba-tiba terbangun sudah gelap. Tidak ada lagi suara azan Magrib, kecuali mungkin suara jangkrik di kuburan. 

Sumber : Buku Ikhtiar Meraih Ridha Allah jilid 2 Karya Aa Gym

6 Nov 2020

APA KELAINAN UMRAH NORMA BARU - FASA 3?


Tujuan kita cerita perkara ini supaya para jemaah tidak terkejut dengan suasana yang akan sangat berbeza berbanding sebelum ini. Apa yang paling utama kena set dalam fikiran kita ialah anda perlu bersiap sedia dari segi menghadapi semua SOP atau peraturan yang ditetapkan oleh kerajaan Arab Saudi.

Jadi di bawah ni beberapa perkara penting untuk dijadikan panduan kepada kita, FASA 4 mungkin akan berubah lagi tapi sekurang-kurangnya kita maklum apa SOP sekarang(Fasa 3)

✔️ Anda perlu tahu tempoh perjalanan umrah anda hanya 10 HARI SAHAJA (termasuk 3 hari kuarantin).  

✔️ Tempoh berada di Makkah & Madinah kemungkinan (4 hari Makkah + 3 hari Madinah) atau (5 hari Makkah + 2 hari Madinah) bergantung pada pengurusan pihak travel agent di negara masing-masing dengan pihak agensi di Arab Saudi.

✔️ Ibadah Umrah hanya boleh dilaksanakan SATU KALI SAHAJA dengan satu permit yang sah berdaftar di aplikasi EATMARNA. 

✔️ Slot solat fardhu di Masjidil Haram bergantung pada berapa slot yang anda booking di aplikasi EATMARNA. Jika hanya satu waktu dan slot yang available, bermakna hanya satu waktu sahaja yang anda boleh dapat solat di dalam Masjidil Haram. Ini sebagai contoh. 

✔️ Ziarah maqam Nabi S.A.W serta solat sunat di Raudhah juga hanya dapat dilakukan SATU KALI SAHAJA sepanjang anda berada di Madinah an-Nabawiyyah.

✔️ Berkemungkinan TIADA ziarah sekitar kota Makkah & Madinah secara berjemaah dengan menaiki bas seperti biasa pada musim COVID-19 ini.

✔️ Ka’bah 🕋 diletakkan penghadang dikelilingnya bermakna;

❌ tiada solat sunat di al-Hijr (Hijr Ismail)

❌ tiada kucup Hajar Aswad

❌ tiada berdoa berdekatan Multazam

❌ tiada peluang untuk memegang kelambu Ka’bah dan berdakap di Multazam.


Maka dengan sedikit gambaran UMRAH NORMA BARU ini, pastikan dengan pihak travel agensi:

KOS UMRAH KESELURUHAN termasuk tempoh kuarantin dan juga kos kenaikan visa umrah setelah berlaku pandemik ini. Jangan sampai ada hidden cost yang memaksa anda untuk bayar apabila telah sampai di Arab Saudi.

SEMAK TENTATIF yang jelas dari pihak travel seperti ketetapan waktu untuk Umrah, berapa kali slot solat di Masjidil Haram yang dapat ditempah, dan lain-lain.

Nasihat jemaah umrah Fasa 3 dari Indonesia ialah, jika kita belum bersedia menempuhi segala SOP yang agak ketat ini, dicadangkan agar menunda dulu niat umrah anda ke masa yang agak longgar nanti.

Sebab itu pihak Andalusia Travel & Tours SB menyatakan harga pakej uang dipaparkan merupakan harga anggaran (Sebelum Covid-19) dan hanya akan memaklumkan jemaah apabila semua telah pasti. Jika jemaah telah mendaftar ZERO DEPOSIT UMRAH, apabila harga telah pasti dan jemaah tidak bersetuju dengan harga tersebut jemaah boleh batalkan pendaftaran atau tunda ke masa lain.

Jika tuan/puan nak daftar boleh terus ke link ini https://forms.gle/KTuKq3JVGGGE2jnP9

Kekadang ada hikmah Malaysia masuk ke Fasa 4, supaya kita lebih bersedia dan dapat melaksanakan umrah lebih berdisiplin dan teratur inshaAllah.

Semoga bermanfaat. jemput like, share dan komen

Kredit : Makkah Kenangan Terindah

Edited : Asis Tahang (Andalusia Tawau Sabah)


ayat dalam gambar di atas adalah bahasa Dusun dan Kadazan (suku kaum utama di Sabah) maksudnya "Kaabah Tunggu Kami Datang"


3 Nov 2020

BENCI!


Benci itu soal rasa

Ia akan singgah jua

Jangan dinafi...

Jika di hati mu ada benci 


Namun apakah rasa itu nak kau nobatkan sebagai raja? 

Sehingga kau biarkan ia berlama-lama bertakhta...

Kerana benci itu meragut tenang di hati 

Apinya bisa membakar diri 

Benci biarlah ia bertamu 

Tapi jangan biarkan dia singgah lama

Cukup seketika...

Buka pintu jiwa

Lepaskan dia berlalu


Benci itu satu petanda

Yang jiwa masih bernyawa 

Terguris...ia luka

Terhiris...ia derita 

Namun...

Benci jangan sampai membunuh nurani

Maafkan...itulah penawarnya

Dan mengharap keampunan Allah...

Itulah rahsia kemampuan 

melakukannya!


Kredit : Pahrol Mohamad Juoi


Berminat daftar sini 👉  https://forms.gle/KTuKq3JVGGGE2jnP9


Kawasan Tanah Perkuburan Jannatul Baqi, Madinah

Kawasan Tanah Perkuburan Jannatul Baqi, Madinah Rujukan lokasi tanah perkuburan sebagai panduan semua Kredit : Penulis